Kamis, 14 Februari 2013

Syaikh Muhammad Al-Ghazali: “Orang Sekular Itu Murtad”


Syaikh Muhammad Al-Ghazali:

                             “Orang Sekular Itu Murtad”


Oleh : Iskandar Ahmad

Syaikh Muhammad Al-Ghazali ulama internasional di Mesir menyayangkan orang Arab dan umat Islam atas kurang gigihnya bekerja hingga hari kerjanya hanya dipakai selama sepertiga sampai setengah jam. Padahal, katanya, hari kerja di Eropa, Amerika, dan Jepang itu 8 jam.

Ulama yang kitab karangannya tersebar ke seluruh penjuru dunia ini mengemukakan keprihatinannya itu menjawab pertanyaan wartawan Majalah Al-Khairiyah Kuwait no 48/ 1414H yang menanyakan: Dunia Islam menderita krisis politik, ekonomi, sosial yang sangat mencekik, bagaimana jalan keluarnya.

Menurut Syaikh Al-Ghazali, Dunia Islam wajib bekerja keras agar sukses. Kalau kaum Muslimin dalam keadaan leha-leha atau malas maka pasti akan dihukum oleh kodrat. Oleh karena itu petani Muslim wajib meningkatkan pertaniannya sampai hasil panennya baik dan berlipat ganda, sedang Muslimin yang bekerja di lapangan-lapangan lain hendaknya bekerja keras.

Mengenai krisis politik, Syaikh Al-Ghazali penulis Fiqh Siroh (Sejarah Nabi Muhammad SAW) ini mengemukakan, penguasa adalah cerminan masyarakat. Maka apabila masyarakat ingin bebas untuk hidup dalam kemuliaan Islam, wajib atas masyarakat itu memegang teguh Islam tanpa meninggalkannya sedikitpun. Syaikh Al-Ghazali mengemukakan usahanya untuk mengembalikan hal yang telah pernah sampai pada Muslimin dulu yakni berlakunya hukum --yang diturunkan Allah-- di seluruh negeri umat Islam.

     Syaikh Muhammad Al-Ghazali yang produktif menulis ini jagoan juga dalam berdebat. Setidaknya beliau telah dua kali berdebat secara resmi dengan kelompok  ilmaaniyah (sekular). Pertama, tahun 1989, Darul Hikmah (lembaga di bawah Ikatan Dokter Mesir) menyelenggarakan debat  Islam dan Sekular. Syaikh Muhammad Al-Ghazali dan Dr Yusuf Al-Qorodhowi dari pihak Islam, berhadapan dengan kubu sekular yang saat itu tampil Dr Fuad Zakariya. Debat kedua, 1992, diadakan oleh Asosiasi Penulis Mesir pimpinan Dr Samir Sarhan, dihadiri 30.000 hadirin. Wakil pihak Islam Syaikh Muhammad Al-Ghazali, Muhammad Al-Ma'mun Al-Hudaibi, dan Dr Muhammad Imarah  berhadapan dengan kelompok sekular diwakili Dr Muhammad Khalafallah[1] dan Dr Faraq Fouda. Hasilnya disebarkan ke seluruh dunia, di antaranya di Indonesia diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar Jakarta dengan judul Debat Islam-Sekular.


By : Iskandar Ahmad



Tidak ada komentar:

Posting Komentar